Jikapanjang ad=8 cm, cd=7 cm, dan bc=9 cm mak. Berikut ini adalah pembahasan dan kunci jawaban matematika kelas 7 semester 2. April 07, 2021 post a comment. Kumpulan gambar tentang perhatikan gambar berikut panjang ad adalah, klik untuk melihat koleksi gambar lain di kibrispdr.org. Tentukan panjang ac dari segitiga abc terlebih dahulu,.
TambahkanInterval Training Latihan kardio pada program ini maksimal 2x seminggu untuk menjaga kebugaran dan menstabilkan kadar lemak Anda. Nah, yang perlu Anda perhatikan jika ingin menjaga rutinitas latihan beban saat puasa adalah waktu dan intensitas latihannya. Satu jam sebelum berbuka merupakan waktu ideal untuk latihan,
Intensitaslatihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam circuit training adalah sebagai berikut. 1) jarak yang ditempuh Interval training adalah bentuk latihan dengan memerlukan faktor-faktor berikut. 1) Menetapkan jarak yang akan ditempuh. Misalkan 200, 400, atau 800 meter bergantung kemampuan
interval. training. atau latihan yang . memaksa tubuh untuk. bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Interval training. a. dalah suatu sistem latihan yang diselingi . masa-masa istirahat. Interval training. adalah acara latihan yang penting . dimasukkan dalam program. keseluruhan. Bentuk latihan dalam . interval training. dapat
Secaramendasar, ada 2 bentuk interval training, yaitu : a. lambat akan tetapi dengan jarak yang jauh. b. cepat akan tetapi dengan jarak yang dekat. Contoh interval training lambat dengan jarak yang jauh. - Jarak lari : 600 m atau 800 m. - Intensitas : kira-kira 70% dari kemampuan maksimal - Ulangan lari : 8-12 kali. - Istirahat : sampai denyut
Bentuklatihan kebugaran jasmani β melanynurjanah.blogspot.co.id. Dilakukan dengan tujuan melatih kelincahan dalam menanggapi suatu reaksi gerakan. Cara melakukan latihannya adalah sebagai berikut. Berdiri memasang posisi ancang-ancang. Kedua lengan di samping badan dengan siku bengkok, perhatikan suara aba-aba peluit.
0Qx2b. Memasuki usia dewasa, penting untuk mulai investasi kesehatan. Faktanya, semakin bertambah usia, maka semakin tinggi pula resiko terserang penyakit degeneratif. Menerapkan pola hidup sehat adalah langkah yang tepat namun juga perlu didukung dengan olahraga seperti interval training. Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi harian tubuh. Sedangkan olahraga, sangat baik untuk melancarkan peredaran darah, menjaga berat badan ideal, membentuk otot, serta menjaga kesehatan jantung. Apabila masih belum familiar dengan istilah interval training atau latihan interval, silakan ikuti pembahasan lengkapnya di bawah ini Daftar ISIPengertian Interval TrainingJenis-Jenis Interval Training1. Kardio2. Angkat Beban3. Tabata4. Full BodyManfaat Interval Training1. Menjaga Berat Badan Ideal2. Kesehatan Jantung Terjaga3. Meredakan Stress4. Meningkatkan Metabolisme5. Mudah DilakukanIngin Segera Mencoba Interval Training? Latihan interval adalah jenis olahraga yang memiliki gerakan intens atau cepat dan dilakukan secara berulang-ulang. Mengingat gerakan intens bisa mempercepat debaran jantung, maka harus diselingi istirahat dengan melakukan gerakan intensitas rendah dalam durasi cukup lama. Contoh latihan interval sederhana yaitu melakukan lari cepat dalam durasi dua menit. Selanjutnya, beralih pada intensitas lebih rendah, yaitu berjalan selama 4 atau 5 menit. Kegiatan ini dilakukan secara berulang maksimal 5 kali dengan total durasi pengulangan 15-20 menit. Olahraga ini sangat cocok untuk orang-orang sibuk yang tidak punya banyak waktu namun ingin tetap bisa olahraga. Meskipun dilakukan dalam waktu singkat, namun hasilnya lebih efektif jika dibandingkan melakukan olahraga lama yang tidak menggunakan metode latihan interval. Jenis-Jenis Interval Training Supaya paham lebih dalam dengan latihan interval, simak jenis-jenisnya sebagai berikut 1. Kardio Jika ingin memelihara kesehatan jantung dan membakar lebih banyak kalori, maka pilihlah jenis latihan interval kardio. Olahraga ini memerlukan waktu lumayan lama, sehingga kamu bisa melakukannya saat tidak banyak kesibukan. Olahraga kardio bisa dilakukan dengan menggunakan lompat tali atau jump rope. Lakukan gerakan kedua kaki melompat secara cepat selama kurang lebih 5 menit. Setelah itu, istirahatlah sejenak dengan cara melambatkan lompatan selama 2 menit. Idealnya, olahraga kardio ini diulang selama 6 hingga 8 kali. 2. Angkat Beban Jika ingin fokus melatih kepadatan tulang, kekuatan otot jantung, dan meningkatkan kekuatan otot, maka latihan interval angkat beban adalah pilihan tepat. Bagi pemula yang ingin mencoba olahraga ini, sebaiknya ia berada di dalam pengawasan trainer. Alasannya adalah latihan ini bisa menyebabkan cedera otot atau masalah lainnya. Supaya badan bisa menyesuaikan dengan beban yang diangkat, pastikan melakukannya secara bertahap. Gunakan kettlebell atau dumbbell dengan berat sedang. Jika sudah mulai terbiasa, maka bisa menambah beban sedikit demi sedikit sehingga aman dan terhindar dari risiko cedera. 3. Tabata Metode Tabata bisa menjadi pertimbangan olahraga yang tidak memerlukan durasi lama. Sebab, olahraga ini dilakukan selama 20 detik dengan gerakan intens dan 10 detik gerakan istirahat. Untuk pengulangan ideal yaitu dilakukan selama 8 kali. Tabata adalah jenis latihan interval yang paling familiar. Cara melakukan olahraga Tabata yaitu dimulai dengan posisi badan berdiri tegak kemudian pindah posisi jongkok secara cepat. Setelah jongkok, lanjutkan dengan gerakan melompat sehingga membuat tubuh cepat membakar kalori dan detak jantung meningkat. 4. Full Body Jenis latihan interval lainnya yang tidak memerlukan alat serta mudah dilakukan adalah full body. Bahkan, olahraga ini cocok untuk pemula atau penggiat olahraga sekalipun. Rutin melakukan olahraga full body akan membuat otot lebih kencang serta menurunkan berat badan. Apabila ingin mendapatkan dua manfaat tersebut, pastikan melakukan latihan interval ini dalam durasi yang lama. Olahraga ini juga umum disebut full body workout karena melibatkan semua anggota tubuh. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara bergantian dengan durasi yang sama. Contoh gerakan yang biasa dilakukan pada olahraga full body yaitu mountain climbing, squat, dan burpee yang mana masing-masing gerakan dikerjakan selama 2 menit. Lalu, tambahkan waktu istirahat sekitar 30 detik untuk setiap jenis gerakan. Manfaat Interval Training Sudah bukan rahasia lagi jika olahraga mempunyai banyak manfaat untuk tubuh. Adapun manfaat khusus jika rajin melakukan latihan interval secara rutin, yakni sebagai berikut 1. Menjaga Berat Badan Ideal Latihan interval sangat efektif untuk menurunkan berat badan hingga mendapatkan berat ideal. Gerakan intens dapat membakar lemak dan kalori lebih cepat sehingga berat badan akan berkurang secara berangsur-angsur. Konsisten melakukan latihan juga dapat membuat daya tahan tubuh meningkat sehingga tidak mudah sakit. Memiliki berat badan ideal pastinya dapat mendongkrak rasa percaya diri dan tubuh menjadi lebih sehat. 2. Kesehatan Jantung Terjaga Jantung koroner merupakan penyakit degeneratif mematikan dan banyak menyerang orang dewasa. Kondisi ini muncul lantaran gaya hidup yang tidak sehat serta berat badan berlebihan. Supaya bisa terhindar dari risiko penyakit mematikan ini, maka mulai rutinlah untuk berolahraga latihan interval. Sebab, olahraga dengan intensitas tinggi ini akan menguatkan otot jantung. Tak hanya membuat otot jantung lebih kuat, latihan interval juga dapat membuat ritme jantung menjadi lebih teratur, baik ketika sedang olahraga atau istirahat. Interval training secara teratur dan durasi yang tepat juga akan meningkatkan fungsi jantung. Dengan demikian, organ jantung akan memompa darah lebih stabil dan bekerja secara efisien pula. 3. Meredakan Stress Bagi yang memiliki masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi, cobalah melakukan latihan interval secara rutin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan olahraga intens dapat menurunkan stress. Mengapa? Karena kebugaran tubuh juga akan memengaruhi kesehatan mental. Saat olahraga, tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat mengurangi stress atau depresi. Itulah mengapa latihan interval banyak direkomendasikan pada saat pandemi Covid-19. 4. Meningkatkan Metabolisme Metabolisme juga memegang peran krusial dalam menentukan kesehatan tubuh. Sebab, metabolisme bertanggung jawab dalam mengubah minuman atau makanan yang masuk kedalam tubuh menjadi energi. Fungsi krusial metabolisme lainnya yaitu mengendalikan suhu tubuh, mengeluarkan darah, memperbaiki sel-sel tubuh, dan lain-lain. Mengingat fungsinya yang krusial, maka pastikan untuk teratur melakukan olahraga latihan interval agar metabolisme tubuh meningkat. Apabila metabolisme tubuh meningkat, proses mengolah makanan di dalam tubuh pun akan diproses dengan cepat pula. Selama proses metabolisme berlangsung, lemak tubuh pun akan digunakan untuk mengolah sari makanan dan minuman. Alhasil, berat badan akan ideal dan kecukupan energi terpenuhi dengan baik. 5. Mudah Dilakukan Latihan interval adalah rekomendasi jenis olahraga yang cocok untuk kamu yang menyukai hal praktis. Faktanya, kamu tidak perlu alat khusus untuk mengerjakannya. Selain itu, durasi olahraga juga ini juga cukup singkat namun mampu memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh. Durasi paling lama melakukan latihan interval yaitu berkisar 20 menit. Ingin Segera Mencoba Interval Training? Demikian penjelasan tentang interval training mulai dari jenis dan manfaatnya. Bagi yang mempunyai masalah kesehatan jantung dan paru-paru, sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai olahraga ini. Sebab, latihan interval akan meningkatkan kerja jantung dan paru-paru. Bagi pemula yang baru mengikut latihan interval, pastikan tidak berolahraga melebihi batas waktu yang ideal. Yuk, siapkan peralatan dan mulailah berolahraga sekarang juga!
Apa saja perbedaan antara olahraga HIIT dan LISS? Walaupun tipe latihan pada kedua olahraga ini hampir mirip, seperti berlari atau bersepeda, namun ada beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui. Nah, tiga hal yang beda antara olahraga HIIT dan LISS, yakni durasi, intensitas, dan jumlah kalori yang terbakar. 1. Durasi latihan HIIT Olahraga HIIT memiliki durasi latihan yang pendek, berkisar 10-20 menit yang memadukan pemanasan, gerakan inti, dan beristirahat. Latihan ini cocok bagi Anda yang tidak punya banyak waktu untuk berolahraga. Untuk memulai latihan, Anda bisa melakukan pemanasan jogging atau berlari ringan selama 5-10 menit. Kemudian lakukan gerakan inti berupa lari sprint sekitar 15-20 detik dan istirahat dengan berjalan selama 60-90 detik. Ulangi tahapan ini 5 sampai 10 kali atau sesuai dengan kapasitas tubuh Anda. LISS Olahraga LISS memiliki durasi lebih lama daripada HIIT, biasanya memakan waktu 20-45 menit dan bisa mencapai 60 menit. Tubuh Anda akan bekerja dengan mempertahankan kecepatan dan intensitas tertentu untuk mendapatkan durasi latihan yang lebih lama. Umumnya, Anda cukup melakukan satu tipe latihan terus-menerus tanpa melakukan jeda istirahat. Contoh olahraga LISS, seperti jogging, lompat tali, bersepeda, atau sepeda statis yang bisa Anda nikmati dalam waktu cukup lama. 2. Intensitas latihan HIIT Olahraga HIIT melibatkan periode latihan yang singkat, namun dengan jenis latihan berat untuk membuat detak jantung Anda meningkat lebih cepat. Polanya berawal dari intensitas sedang dan beralih ke intensitas tinggi secara bergantian dalam interval yang telah Anda tentukan. Berkat intensitas latihan yang tinggi, jantung Anda akan bekerja hingga 70-90 persen dari detak jantung maksimal. Sehingga, latihan ini juga menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan kebugaran jantung dan pembuluh darah, sekaligus membakar lemak tubuh. LISS Olahraga LISS dirancang untuk menjaga detak jantung Anda dalam intensitas yang sama secara berkelanjutan. Biasanya mencapai sekitar 60-70 persen detak jantung maksimal selama melakukan latihan. Meski intensitasnya lebih rendah, olahraga LISS juga bermanfaat menurunkan lemak tubuh. Latihan ini juga cocok bagi pemula yang jarang berolahraga, penderita diabetes, dan orang dengan berat badan berlebih obesitas yang mau mulai latihan ringan terlebih dahulu. 3. Jumlah kalori terbakar HIIT Sebuah studi pada tahun 2016 dari University of Colorado menguji perbandingan latihan HIIT dengan latihan angkat beban, berlari, dan bersepeda selama 30 menit. Hasilnya olahraga HIIT mampu membakar 25-30 persen kalori lebih banyak daripada ketiga olahraga lainnya. Intensitas olahraga HIIT yang tinggi, juga memengaruhi metabolisme tubuh yang akan terus bekerja berjam-jam setelah Anda berolahraga. Hal ini juga akan membantu membakar kalori tubuh hingga 10-12 jam ke depan, dengan rata-rata 50 kalori per jam. LISS Olahraga LISS juga mampu membakar banyak kalori setiap sesinya. Dikutip dari Harvard Health, olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang, seperti jogging, bersepeda, dan berenang mampu membakar 216-288 kalori selama 30 menit. Berbeda dengan efek HIIT, olahraga LISS tidak memiliki efek pembakaran kalori berjam-jam. Artinya, tubuh akan menghentikan pembakaran kalori setelah Anda selesai berolahraga. Manakah yang cocok bagi Anda, HIIT atau LISS? Sebelum menentukan pilihan olahraga kardio mana yang terbaik untuk Anda, tentukan dulu hasil seperti apa yang Anda harapkan. Bila tujuan Anda untuk membakar lemak, pilihan terbaik mungkin jatuh pada olahraga LISS. Sebab olahraga ini mengutamakan pengurangan lemak tubuh. Semakin lama durasi latihan, maka akan semakin banyak lemak yang dibakar. Sayangnya, penelitian menyatakan bahwa melakukan LISS lebih dari 45 menit bisa berakibat hilangnya massa otot. Bukan lagi lemak yang diubah menjadi sumber energi, melainkan massa otot karena tubuh memanfaatkan jaringan otot sebagai sumber energi. Sementara manfaat utama olahraga HIIT yakni membakar karbohidrat untuk Anda gunakan sebagai energi selama latihan. Sedangkan lemak hanya sebagai sumber alternatifnya. Bila Anda mencari olahraga kardio yang bisa membantu mengurangi risiko terserang diabetes dan penyakit jantung, olahraga HIIT adalah jawabannya. Sebab olahraga ini bagus untuk meningkatkan kekuatan jantung dan penurunan berat badan. Olahraga HIIT memang mampu membakar karbohidrat lebih banyak, tapi intensitas olahraga ini membutuhkan beberapa pertimbangan. Pasalnya, latihan ini lebih direkomendasikan bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga. Jika Anda termasuk pemula atau jarang berolahraga, risiko cedera yang terjadi akan lebih besar. Namun pada intinya, pilihan terbaik tergantung pada Anda dengan tetap mempertimbangkan frekuensi dan tujuan Anda berolahraga. Jangan sampai manfaat baik dari olahraga tidak bisa Anda dapatkan karena salah memilih jenis olahraga. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau instruktur olahraga untuk menentukan jenis olahraga yang cocok dan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
β Intensitas latihan adalah salah satu komponen penting dari program olahraga Anda. Sasaran kesehatan dan kebugaran Anda akan menentukan intensitas latihan Anda, apakah itu rendah, sedang, atau pun tinggi. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, Anda disarankan melakukan aktivitas fisik setidaknya 150-300 menit per minggu dengan intensitas sedang atau 75-150 menit per minggu dengan intensitas tinggi. Hal ini berlaku sama untuk pria dan wanita. Berolahraga dengan intensitas yang tepat dapat membantu Anda memaksimalkan aktivitas fisik Anda, yang berarti tidak mendorong Anda beraktivitas terlalu keras atau terlalu sedikit. Apa itu intensitas latihan? Menurut Weight Watchers WW, intensitas latihan adalah jumlah kekuatan fisik, yang dinyatakan sebagai persentase maksimum yang digunakan tubuh dalam melakukan suatu aktivitas. Misalnya, seberapa keras tubuh Anda harus bekerja untuk bisa berjalan 2 kilometer dalam 20 menit. Umumnya, intensitas latihan ditentukan dalam beberapa cara, yaitu dengan mengukur detak jantung dan konsumsi oksigen atau dengan melihat bagaimana perasaan Anda saat melakukan suatu aktivitas. Intensitas latihan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang, atau tinggi. Latihan intensitas rendah dapat menjaga detak jantung Anda tetap stabil dan membuat Anda bergerak perlahan. Contohnya berjalan santai, naik sepeda, dan mengangkat beban ringan. Latihan intensitas sedang dapat meningkatkan detak jantung, membuat Anda berkeringat, bernapas lebih berat, dan bergerak lebih cepat. Contohnya mendaki, jalan cepat, bersepeda, dan aerobik air. Latihan intensitas tinggi memompa jantung dengan lebih cepat, meningkatkan detak jantung, dan membuat Anda terengah-engah. Contohnya lari, berenang, lompat tali, atau bersepeda dengan kecepatan lebih dari 10 mil per jam. Cara mengukur intensitas latihan Tidak sedikit orang yang ingin menentukan intensitas latihannya untuk memastikan telah mendapatkan latihan yang efektif. Sayangnya, ini juga bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dari semua pengukuran intensitas latihan, mungkin belum ada yang sempurna. Oleh karena itu, sering kali mengombinasikan pendekatan yang ada untuk benar-benar memahami seberapa keras Anda bekerja. Berikut ini beberapa cara mengukur intensitas latihan 1. Detak jantung maksimum MHR Salah satu metode pengukuran intensitas latihan yang paling banyak digunakan adalah detak jantung maksimum MHR. Ini karena metodenya cukup sederhana dan Anda pun mudah memantau detak jantung Anda dengan menggunakan monitor detak jantung. Tingkat intensitas latihan yang diukur dengan MHR didefinisikan sebagai berikut Rendah ringan 40-54% MHR. Sedang 55-69% MHR. Tinggi kuat β₯ 70% MHR. Detak jantung maksimum seseorang dapat dihitung dengan rumus MHR = 220 β usia Denyut nadi Anda kemudian dapat dipantau saat sedang latihan dan %MHR dihitung untuk menilai intensitas. %MHR = HR saat latihan/MHR x 100% Contohnya Perkiraan MHR Tn. A berusia 50 tahun adalah 220-50 atau 170 denyut per menit. Katakanlah detak jantung Tn. A yang diukur saat sedang latihan 100 detak per menit. Oleh karena 100 adalah sekitar 59% dari MHR 100/170x100%, maka dianggap Tn. A melakukan latihan dengan intensitas sedang. Jika ingin olahraga intensitas rendah, maka detak jantung Tn. A saat latihan berkisar 68-92 denyut per menit. Jika ingin olahraga intensitas sedang, maka detak jantung Tn. A saat latihan berkisar 93-118 denyut per menit. Jika ingin olahraga intensitas tinggi, maka denyut jantung Tn. A saat latihan lebih dari 119 denyut per menit. 2. Cadangan detak jantung HRR Metode ini menggunakan rumus Karvonen untuk mendapatkan zona target detak jantung Anda zona detak jantung untuk mendapatkan latihan yang paling efektif. Usia tahun Rentang target detak jantung per menit 50-70% dari MHR 20 100-140 25 98-137 30 95-133 35 93-130 40 90-126 45 88-123 50 85-119 55 83-116 60 80-112 65 78-109 Sumber Better Health Jika Anda menargetkan detak jantung Anda dalam kisaran 70-85%, maka Anda bisa menggunakan metode ini Kurangi usia Anda dari 220 untuk mendapatkan detak jantung maksimum MHR Anda. Hitung detak jantung istirahat RHR Anda dengan menghitung berapa kali jantung Anda berdetak per menit saat Anda beristirahat, idealnya di pagi hari. Biasanya, berkisar antara 60 dan 100 denyut per menit pada rata-rata orang dewasa. Hitung cadangan detak jantung HRR Anda dengan mengurangi detak jantung istirahat Anda dari detak jantung maksimum Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,7 70%, hasilnya tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,85 85%, hasilnya tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda. Kedua angka tersebut adalah zona detak jantung target rata-rata Anda untuk melakukan olahraga dengan intensitas berat. Detak jantung Anda selama olahraga berat umumnya harus berada di antara dua angka ini. Misalnya, usia Anda adalah 45 tahun dan Anda ingin mengetahui zona detak jantung target Anda untuk olahraga berat, maka caranya Pertama, kurangi 45 dari 220, sehingga diperoleh MHR, yaitu 175 denyut per menit. Selanjutnya, periksa detak jantung istirahat RHR Anda di pagi hari, misalnya 80 denyut per menit. Hitung HRR Anda dengan mengurangkan 80 dari 175, hasilnya 95 denyut per menit. Kemudian, kalikan 95 dengan 0,7 70%, sehingga diperoleh 66,5, lalu tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 146,5 denyut per menit. Setelah itu, kalikan 95 dengan 0,85 85%, sehingga diperoleh 80,75, lalu tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 160,75 denyut per menit. Jadi, zona detak jantung target Anda untuk olahraga berat adalah 146,5 - 160,75 denyut per menit. - Related Article - 3. Tes bicara Ini adalah cara mengukur intensitas latihan yang sangat mudah. Anda hanya perlu memperhatikan seberapa sesak napas Anda. Jika Anda dapat berbicara dan bernyanyi tanpa terengah-engah sama sekali, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas ringan rendah. Jika Anda dapat berbicara, tetapi tidak bernyanyi, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas sedang. Jika Anda terengah-engah dan berbicara tidak mungkin untuk dilakukan, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas tinggi berat. 4. Rating of Perceived Exertion RPE Ini adalah metode penentuan intensitas berdasarkan seberapa keras latihan Anda terasa. Jadi, ini menilai apa yang Anda rasakan persepsi psikologis saat melakukan suatu aktivitas. Menurut Weight Watchers WW, survei untuk menilai persepsi, sikap, atau perasaan seseorang dalam skala, dikenal juga sebagai skala Likert. Tingkat aktivitas fisik dan perasaan Anda sesuai dengan detak jantung Anda, dan Anda pun bisa berolahraga pada tingkat intensitas yang diinginkan berdasarkan perasaan subjektif Anda terhadap tenaga yang Anda keluarkan. Namun, memang kebanyakan orang yang sebelumnya tidak aktif cenderung melebih-lebihkan tingkat intensitasnya, terutama untuk aktivitas sedang. Tingkat Intensitas RPE Isyarat Fisik Rendah Ringan mudah Tidak menyebabkan keringat, kecuali cuaca sedang panas dan lembap. Tidak ada perubahan nyata dalam pola pernapasan. Sedang Moderat agak keras Berkeringat setelah melakukan aktivitas selama kurang lebih 10 menit. Pernapasan menjadi lebih dalam dan lebih sering. Anda masih dapat melakukan percakapan, tetapi tidak bernyanyi. Tinggi Berat keras Berkeringat setelah olahraga 3-5 menit. Pernapasan dalam dan cepat. Anda hanya dapat berbicara dalam frasa pendek. Sumber Weight Watchers WW Sementara itu, dilansir dari Very Well Fit, biasanya skala standar yang sering digunakan adalah skala Borg dari Perceived Exertion, yang berkisar antara 0-20. Namun, Anda juga bisa menggunakan skala 1-10 supaya tidak terlalu bingung. Caranya dengan memeriksa dan bertanya pada diri sendiri seberapa keras Anda latihan. Jika Anda sangat nyaman, mungkin Anda berada di level 3 atau 4. Jika Anda merasa seperti sedang berolahraga, tetapi masih di zona nyaman, Anda mungkin berada di level 5. Jika Anda berkeringat dan sangat terengah-engah, Anda mungkin berada di level 8 atau 9. Manfaat mengukur intensitas latihan Bukan tanpa alasan, berikut manfaat yang Anda peroleh jika berolahraga dengan intensitas yang tepat Menjaga keseimbangan latihan, sehingga mengurangi risiko sakit, cedera, dan kelelahan. Memaksimalkan tujuan latihan Anda, apakah itu untuk meningkatkan kebugaran, menurunkan berat badan, berlatih untuk kompetisi, atau kombinasi dari semuanya. Menjadikan Anda bersikap lebih realistis dan tidak memaksakan diri untuk berlatih terlalu keras atau terlalu cepat. Semua aktivitas, baik dilakukan dengan intensitas ringan, sedang, atau tinggi sama-sama dapat menghabiskan energi dan bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Semakin intens latihan dan/atau semakin lama durasi latihan, semakin besar energi yang dikeluarkan setiap menit dan semakin besar dampaknya terhadap penurunan berat badan. Intensitas latihan adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam latihan kebugaran. Hal yang terpenting adalah Anda dapat mengukur intensitas latihan Anda dengan tepat, sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal dari latihan Anda dan mencapai tujuan kebugaran Anda dengan lebih efisien. Referensi American Collage of Sports Medicine 2020. Tips for Monitoring Aerobic Exercise Intensity. American Heart Association 2018. American Heart Association Recommendations for Physical Activity in Adults and Kids. Better Health. Exercise intensity. Mayo Clinic 2021. Exercise intensity How to measure it. ISSA. Why is Exercise Intensity Important? Very Well Fit 2021. Why Exercise Intensity Is Important. Weight Watchers. Exercise intensity levels.
Contents 1 β Latihan Daya Tahan Jantung Dan Paru β paru Cara meningkatkan Daya Tahan Jantung dan Paru β paru Fartlek Speedplay Interval Trainning Share this β Latihan Daya Tahan Jantung Dan Paru β paru Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru β paru β Pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan mengenai Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru β Paru . Untuk lebih lengkapnya langsung saja simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Daya Tahan adalah suatu keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk kegiatan rutin sehari β hari. Yang dimaksud dengan daya tahan jantung dan paru β paru adalah kemampuan Jantung serta kapasitas paru β paru dalam melakukan aktivitas atau kegiatan kerja dalam waktu yang lama tanpa mengalami gangguan yang berarti. Daya tahan tersebut bisa diukur dari kemampuan melakukan tugas yang berat dengan secara terus β menerus yang mengikut sertakan otot β otot besar dalam waktu yang lama. Jantung, paru β paru, dan juga sistem peredaran darah berfungsi secara efisien dalam tempo yang cukup tinggi dan selama periode waktu tertentu. Cara meningkatkan Daya Tahan Jantung dan Paru β paru Latihan yang mampu meningkatkan daya tahan jantung dan paru β paru adalah sebagai berikut Fartlek Speedplay Fartlek atau speedplay merupakan sebuah sistem latihan endurance yang dimaksudkan untuk membangun, mengembalikan, ataupun memelihara kondisi tubuh seseorang. Latihan daya tahan jantung dan juga paru β paru menggunakan fartlek sangat baik untuk semua cabang olahraga yang membutuhkan daya tahan. Fartlek diciptakan oleh Gosta Holmer seorang yang berasal dari Swedia, Fartlek jika diterjemahkan adalah bermain β master dengan kecepatan artinya latihan fartlek adalah latihan lari dengan menggunakan kecepatan yang berubah β ubah. Latihan fartlek sebaiknya dilakukan di alam terbuka, dimana terdapat bukit β bukit, tanah berpasir, semak belukar, selokan β selokan untuk di lompati, tanah rumput, tanah lembek, dan yang lain sebagainya, sehingga seorang yang melakukan lari fartlek akan merasakan semua medan dan juga dapat menerapkan kecepatan lari pada lintasan yang berbeda β beda. Interval Trainning Interval Training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval β interval yang berupa masa istirahat. Sehingga dalam sesi latihan interval trainning seorang atlit dapat melakukan latihan secara berulang β ulang dalam satu sesi latihan serta diselingi dengan istirahat pada setiap periode latihannya. Terdapat beberapa faktor yang harus di penuhi dalam menyusun interfal trainning yaitu sebagai berikut Lamanya latihan. Ulangan repetition melakukan latihan. Beban intensitas latihan. Masa istirahat recovery interval setelah setiap ulangan dari latihan. Contoh latihan interfal trainning Kerja pada tingkat aerobic Jarak lari misalnya 400 meter Tempo lari fourscore detik β Ulangan lari x kali Istirahat antara 3 β 5 menit Nah demikianlah penjelasan mengenaiβ Latihan Daya Tahan Jantung Dan Paru β paru semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua , terimakasih atas kunjungannya. Baca Juga β Aktivitas Kecepatan dan Kualitas Gerak β Jalan Cepat β 4 Teknik Belajar Keterampilan Dasar Jalan Cepat β Olahraga Sambo β Pengertian , Jenis dan Sejarah Olahraga Bela Diri Sambo β Lari Halang Rintang βPengertian Dan Cara Melakukan Lari Halang Rintang Source
- Sudah diet ketat tapi berat badan belum turun juga? Mengatur pola makan memang bagian terpenting bila kita ingin menurunkan berat badan. Namun membatasi porsi makan saja tak cukup. Anda juga harus olahraga kalau mau hasilnya maksimal. Nah, olahraga yang satu ini selain terbukti dapat membuat Anda awet muda, juga baik untuk menguatkan otot tanpa perlu menghabiskan waktu berjam-jam. Meski dilakukan dalam waktu singkat, tetapi hasilnya setara dengan latihan olahraga pada umumnya. Olahraga itu adalah interval training. Latihan interval adalah olahraga dengan intensitas yang tinggi dalam waktu pendek dan diulang-ulang. Sebagai contoh, lari secepat mungkin dalam satu menit dan jalan selama dua menit. Ulangi selama lima kali berturut-turut sehingga total Anda melakukan lari sebanyak 15 menit. Anda bisa melakukan interval training ini dengan metode latihan yang lain, termasuk berlari, berenang, bersepeda, dan Ltd Ilustrasi lari cepatInterval training memiliki dampak yang besar ke tubuh, khususnya persendian hingga fungsi organ-organ lainnya seperti jantung. Latihan ini aman dilakukan bagi orang yang berpengalaman seperti atlet maupun pemula. Keduanya juga sama-sama mendapat manfaat dari melakukan interval training. Baca juga Inilah Olahraga yang Membakar Kalori Terbanyak Apa saja yang Anda dapat dengan melakukan interval training? Membakar kalori dan lemak. Sebuah penelitian melaporkan bahwa melakukan interval training selama 15 menit lebih membakar banyak kalori daripada melakukan treadmil selama satu jam. Jika Anda rutin dan konsisten berlatih dalam intensitas tinggi, akan meningkatkan kapasitas tubuh untuk berlatih lebih keras, sehingga semakin banyak kalori yang akan Anda bakar. Bahkan jika Anda meningkatkan intensitas latihan Anda hanya beberapa menit. Kalori dan lemak Anda pun akan masih terbakar setelah 24 jam Anda melakukan latihan ini. Meningkatkan kapasitas aerobik dan daya tahan tubuh. Seiring peningkatan kebugaran tubuh Anda. Anda akan bisa olahraga lebih lama atau dengan intensitas yang lebih tinggi. Meningkatkan metabolisme. American College of Sports and Medicine mengatakan bahwa interval training membantu Anda mendapatkan lebih banyak oksigen. Kelebihan jumlah oksigen yang didapatkan membantu meningkatkan laju metabolisme Anda dari sekitar 90 menit sampai 144 menit setelah sesi interval training. Dengan demikian peningkatan metabolisme membantu membakar lebih banyak kalori pada tingkat yang lebih cepat. Tidak butuh peralatan khusus Secara waktu dan tempat lebih efisien Jantung lebih sehat Baca juga Jenis Olahraga yang Ampuh Mencegah Kehilangan Massa Otot Tips melakukan interval training 1. Pilih tipe latihan yang Anda sukai Jika Anda tidak suka berlari, maka tak usah masukkan lari ke dalam rutinitas interval training Anda. Memaksakan berolahraga dengan rutinitas yang Anda tidak sukai akan membuat Anda cepat menyerah dan tidak menikmati prosesnya. g-stockstudio Posisi side plank untuk menguatkan otot perutPilihlah jenis latihan yang Anda senangi dan sesuai dengan susunan latihan. Anda juga bisa melakukan jenis latihan non-tradisional. Misalnya, melakukan burpee 30-60 detik kemudian berjalan selama 60 detik sebelum memulai lagi. Anda juga bisa menggabungkan beragam interval training. 2. Beri tubuh Anda nutrisi yang cukup
dalam interval training lambat intensitas latihannya maksimal adalah